Pernah nonton film The Lorax?
Pokok pesan yang di sampaikan dalam film The Lorax sebetulnya adalah pesan mendalam mengenai isu lingkungan hidup dan ajakan untuk menjaga bumi agar tidak tercemar. The Lorax berisikan tentang Ted Wiggins, yang mencari tahu mengenai keberadaan pohon asli.
Di sini kita ibaratkan, ted mencari pohon mangga, dan menemukan buah mangga yang asli dan memetiknya. ini menurut versi penulis ulasan ini ya,..
Ted hidup di kota rekayasa yang bernama Thneed-ville. Di situ segala sesuatunya di kisahkan, merupakan buatan atau rekayasa manusia. Dalam film tersebut penduduk kota ini harus membeli udara kemasan agar bisa merasakan udara bersih untuk bernapas. Pada kota tersebut, tidak ada rumput dan pohon asli, semuanya terbuat dari plastik yang telah dimodifikasi. wah ngeri juga ya, kalo ngebayangin film ini menjadi kenyataan
Film the lorax yang di rilis Maret tahun 2012 yang silam ini, sebetulnya mengajak kita berpikir untuk tidak semena mena mengeksploitasi segala sumberdaya yang ada di permukaan dan di dalam perut bumi. Berbagai peringatan alam yang terus kita rasakan setiap waktu sebetulnya merupakan peringatan untuk waspada. Di kota jakarta saat ini kita juga merasakan iklim yang tak menentu. salah satunya adalah hujan dan panas bergantian hampir selalu lolos dari perkiraan cuaca.
Pada tanggal 26 Mei 2006, lumpur panas menyembur dari rekahan tanah yang yang berada di porong, sidoharjo tentu sampai saat ini tidak bisa kita lupakan. Selain di sidoharjo, semburan lumpur seperti itu juga sering terjadi di beberapa daerah lain yang dekat dengan titik pengeboran. Semburan lumpur panas seperti itu tentu menjadikan bahan pelajaran yang sangat berharga bagi yang bergerak di bidang eksplorasi mineral bumi, dan juga kita semua.
Tahun 2015 yang lalu kita masih di hebohkan dengan bencana asap tahunan yang berdurasi cukup panjang. Hal tersebut di akibatkan oleh gencarnya proses pembukaan lahan sawit yang di lakukan dengan cara praktis membakar hutan. Pembakaran hutan dan lahan yang terjadi pun menjadi perhatian utama pemerintah untuk mengatasinya.
Ragam bencana alam silih berganti sudah seharusnya membuat kita mengerem untuk memuaskan diri dalam mengekploitasi bumi. Program konversi energi pun gencar di lakukan oleh pemerintah guna mengurangi ketergantungan terhadap BBM guna mengurangi polusi yang di timbulkan. Gas bumi untuk saat ini gencar di kampanyekan untuk di manfaatkan di berbagai sektor industri karena zat sisa atau polutan yang di hasilkan di nilai lebih rendah dan ramah terhadap lingkungan.
Tidak hanya penggunaan gas bumi yang kini di gencarkan pemerintah. Berbagai sumber energi alternatif pun terus digali cara menggunakan nya dan memanfaatkannya. Pemerintah pun terus berupaya menemukan energi baru dan terbarukan yang tentunya bisa mengurangi polusi terhadap lingkungan bumi.
Kembali ke pembahasan film The Lorax, film yang di buat sedemikian rupa dengan menyasar ke pada penonton cilik ini, sebetulnya menyisipkan pesan menjaga lingkungan bumi pada generasi penerus kita.
Film ini sebetulnya mendidik, walaupun banyak kalangan industri iyang tidak menyukainya, karena di anggap sebagai doktrin pada anak anak agar membenci dunia industri.
Namun menurut pendapat saya pribadi, film ini sebetulnya hanyalah mengingatkan kita agar tidak sembarangan memberlakukan dan menguras sumber daya bumi. Kemajuan teknologi dan aneka industri tentu saja merupakan kebutuhan kita yang tidak bisa kita tolak mentah mentah. Akan tetapi, pengelolahan dari sisa produksi atau sampah teknologi ini harusllah di lakukan dengan sebaik mungkin agar bumi kita tidak tercemar.
Bayangkan saja jika semua bumi sudah tercemar, Semua tumbuhan sudah mati, tak bisa lagi kita temukan pohon mangga, dan memetik buahnya dan juga pepohonan lainnya pun tak ada. Maka jangankan petik mangga, bernapas pun kita susah karena penghasil oksigen pun sudah tiada.
Jadi film The Lorax ini secara singkat memuat pesan agar kita tetap berupaya menjaga lingkungan. Menanam pepohonan. Mengurangi pemborosan energi. Jangan sampai kisah tyang di ceritakan film the lorax terjadi. Walaupun untuk saat ini kita masih bebas berlega hati, bisa menikmati sensasi petik mangga bagi yang punya kebun mangga tentunya.
Sekian dulu tulisan ini di buat. Semoga bisa membuat anda semua pembaca binggung menarik kesimpulan apa maksud dan tujuan dari ulasan yang di baca.
Kesimpulan Akhir Marilah Kita Ber Sinergi Untuk Menjaga Lingkungan Kita Masing Masing
Kopi Vasta Catatan Sayah Gbr ilustrasi ambil dari google dan twitter
Dah Cuma Mau ngemeng Gitu Doang gan
Pokok pesan yang di sampaikan dalam film The Lorax sebetulnya adalah pesan mendalam mengenai isu lingkungan hidup dan ajakan untuk menjaga bumi agar tidak tercemar. The Lorax berisikan tentang Ted Wiggins, yang mencari tahu mengenai keberadaan pohon asli.
Di sini kita ibaratkan, ted mencari pohon mangga, dan menemukan buah mangga yang asli dan memetiknya. ini menurut versi penulis ulasan ini ya,..
Spoiler for Sensasi Petik Mangga:
Ted hidup di kota rekayasa yang bernama Thneed-ville. Di situ segala sesuatunya di kisahkan, merupakan buatan atau rekayasa manusia. Dalam film tersebut penduduk kota ini harus membeli udara kemasan agar bisa merasakan udara bersih untuk bernapas. Pada kota tersebut, tidak ada rumput dan pohon asli, semuanya terbuat dari plastik yang telah dimodifikasi. wah ngeri juga ya, kalo ngebayangin film ini menjadi kenyataan
Film the lorax yang di rilis Maret tahun 2012 yang silam ini, sebetulnya mengajak kita berpikir untuk tidak semena mena mengeksploitasi segala sumberdaya yang ada di permukaan dan di dalam perut bumi. Berbagai peringatan alam yang terus kita rasakan setiap waktu sebetulnya merupakan peringatan untuk waspada. Di kota jakarta saat ini kita juga merasakan iklim yang tak menentu. salah satunya adalah hujan dan panas bergantian hampir selalu lolos dari perkiraan cuaca.
Pada tanggal 26 Mei 2006, lumpur panas menyembur dari rekahan tanah yang yang berada di porong, sidoharjo tentu sampai saat ini tidak bisa kita lupakan. Selain di sidoharjo, semburan lumpur seperti itu juga sering terjadi di beberapa daerah lain yang dekat dengan titik pengeboran. Semburan lumpur panas seperti itu tentu menjadikan bahan pelajaran yang sangat berharga bagi yang bergerak di bidang eksplorasi mineral bumi, dan juga kita semua.
Tahun 2015 yang lalu kita masih di hebohkan dengan bencana asap tahunan yang berdurasi cukup panjang. Hal tersebut di akibatkan oleh gencarnya proses pembukaan lahan sawit yang di lakukan dengan cara praktis membakar hutan. Pembakaran hutan dan lahan yang terjadi pun menjadi perhatian utama pemerintah untuk mengatasinya.
Ragam bencana alam silih berganti sudah seharusnya membuat kita mengerem untuk memuaskan diri dalam mengekploitasi bumi. Program konversi energi pun gencar di lakukan oleh pemerintah guna mengurangi ketergantungan terhadap BBM guna mengurangi polusi yang di timbulkan. Gas bumi untuk saat ini gencar di kampanyekan untuk di manfaatkan di berbagai sektor industri karena zat sisa atau polutan yang di hasilkan di nilai lebih rendah dan ramah terhadap lingkungan.
Tidak hanya penggunaan gas bumi yang kini di gencarkan pemerintah. Berbagai sumber energi alternatif pun terus digali cara menggunakan nya dan memanfaatkannya. Pemerintah pun terus berupaya menemukan energi baru dan terbarukan yang tentunya bisa mengurangi polusi terhadap lingkungan bumi.
Kembali ke pembahasan film The Lorax, film yang di buat sedemikian rupa dengan menyasar ke pada penonton cilik ini, sebetulnya menyisipkan pesan menjaga lingkungan bumi pada generasi penerus kita.
Spoiler for Film The Lorax:
Film ini sebetulnya mendidik, walaupun banyak kalangan industri iyang tidak menyukainya, karena di anggap sebagai doktrin pada anak anak agar membenci dunia industri.
Namun menurut pendapat saya pribadi, film ini sebetulnya hanyalah mengingatkan kita agar tidak sembarangan memberlakukan dan menguras sumber daya bumi. Kemajuan teknologi dan aneka industri tentu saja merupakan kebutuhan kita yang tidak bisa kita tolak mentah mentah. Akan tetapi, pengelolahan dari sisa produksi atau sampah teknologi ini harusllah di lakukan dengan sebaik mungkin agar bumi kita tidak tercemar.
Bayangkan saja jika semua bumi sudah tercemar, Semua tumbuhan sudah mati, tak bisa lagi kita temukan pohon mangga, dan memetik buahnya dan juga pepohonan lainnya pun tak ada. Maka jangankan petik mangga, bernapas pun kita susah karena penghasil oksigen pun sudah tiada.
Jadi film The Lorax ini secara singkat memuat pesan agar kita tetap berupaya menjaga lingkungan. Menanam pepohonan. Mengurangi pemborosan energi. Jangan sampai kisah tyang di ceritakan film the lorax terjadi. Walaupun untuk saat ini kita masih bebas berlega hati, bisa menikmati sensasi petik mangga bagi yang punya kebun mangga tentunya.
Sekian dulu tulisan ini di buat. Semoga bisa membuat anda semua pembaca binggung menarik kesimpulan apa maksud dan tujuan dari ulasan yang di baca.
Kesimpulan Akhir Marilah Kita Ber Sinergi Untuk Menjaga Lingkungan Kita Masing Masing
Kopi Vasta Catatan Sayah Gbr ilustrasi ambil dari google dan twitter
Dah Cuma Mau ngemeng Gitu Doang gan
Pertamax itu punya gua..
bawah ane maling buah nih bray..
bawah ane maling buah nih bray..
Ah Yang Boneng ?
.atas ane yang tadi pake baju ijo ..
Metik duit aja gan
aey yang neber lu brader
hufftt ketat nih junker mahok, pertamax jadi harga mati...
nyimak aja dah
Let it Growwwww .....let it groooow...
takut nulis panjang2 gk kebagian pes one
Nyetak bingit tuh jilbab merah
PM
Petik
Mangga
Sayang ga ada pohon nya
Petik
Mangga
Sayang ga ada pohon nya
Isinya bagus cuman agak gk sesuai ama judulnya bre
Jilboobs
set dah
set dah
Anjroot kenyotable euy
jus mangga satu,
Sekarang aja sudah susah cari pohon mangga
metik susu
Ayo dah kita jaga&rawat yg bener bumi ini.
yang metik mangga dipict siapa boy?
pokus ane teralihkan bray
metik mangganye di belakang aje bray..
Via: Kaskus.co.id
metik mangganye di belakang aje bray..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar