Menghias tubuh dengan menggunakan jarum berisi tinta (tato) tampaknya sudah bukan hal yang tabu lagi, bahkan kian menjamur. Tato merupakan salah satu bentuk seni yang akan melekat seumur hidup pada tubuh seseorang. Sebuah studi, mengungkapkan bahwa bentuk tato dapat memburuk dengan siringnya pertambahan usia.
Banyak orang berpikir, tato hanyalah sebuah ungkapan kesenian yang dituang di atas tubuh. Tetapi sebenarnya, banyak dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari pembuatan tato. Jarum suntik yang tidak steril dapat memungkinkan Anda terkena HIV/AIDS, tinta yang melekat pada tubuh dalam waktu panjang juga akan memperngaruhi kesehatan kulit. Jadi sebaiknya, keputusan membuat tato sebaiknya dapat Anda pikirkan secara matang.
Infeksi
Bagi Anda yang sangat mencintai seni tato, perlu diketahui jika tinta tato ternyata berisiko mengandung senyawa ilmiah yang bisa mengakibatkan infeksi pada kulit Anda. Bukan hanya itu saja, yang lebih mengerikan lagi Anda bisa terserang penyakit hepatitis, bahkan steph (infeksi yang menyerang hidung dan kulit).
Hal ini dapat terjadi karena tinta dapat membawa bakteri yang dapat menyebar melalui aliran darah yang sering disebut sepsis. Gejala awal yang terjadi berupa demam, menggigil, dan berkeringat.
Risiko ini sangat berbahaya bagi hati yang berfungsi untuk peredaran darah. Infeksi ringan akan muncul berupa benjolan pada kulit, berwarna merah, bengkak, serta nyeri yang berlebihan di daerah sekitar infeksi.
Ada baiknya sebelum Anda memutuskan untuk memasang tato pada tubuh, cermati jenis tinta yang akan digunakan. Langkah ini baik untuk diikuti guna menghindari terjadinya infeksi dan gangguan pada hati Anda.
Ini adalah hal pertama yang harus Anda ketahui. Kemungkinan tertular penyakit melalui jarum suntik dapat saja terjadi. Risiko infeksi adalah juga harus Anda pahami, ini untuk memastikan apakah jarum yang digunakan dalam keadaan steril dan baru, namun dalam beberapa kasus sterilitasi tidak dapat bekerja, seperti yang ditulis Livestrong.
Reaksi alergi
Tato temporer banyak dipilih karena bisa hilang dalam beberapa waktu. Namun, tato temporer bisa menimbulkan masalah kesehatan.
"Hanya karena tato bersifat sementara, bukan berarti bebas risiko," " kata Dr. Linda Katz, Direktur Kosmetik dan Warna Food and Drug Administration dalam rilisnya seperti dikutip CBS, Selasa (26/3/2013).
MedWatch menerima informasi dan laporan FDA yang menyebutkan ada reaksi negatif dan tahan lama untuk tato temporer. Dan pada liburan musim semi, organisasi itu takut kalau orang menganggap tato itu bebas risiko dan tak menyadari konsekuensinya.
Tato temporer berbeda dengan tato permanen yang disuntikkan ke dalam kulit. Pada tato temporer, tinta menempel di kulit. Biasanya terbuat dari henna, pewarna cokelat kemerahan yang terbuat dari bunga subtropis di Afrika dan Asia. Cara menggunakannya dengan mengeringkan henna di kulit, kuku, dan tempat lain yang ingin terlihat menarik.
Kini, orang juga sering menggunakan henna hitam yang dicampur dengan bahan lain untuk mewarnakan rambut. Warna yang gelap bisa bertahan lama, tapi bisa mengandung bahan pewarna yang disebut p-phenylenediamine (PPD). PPD bisa menyebabkan reaksi kulit pada beberapa orang dan tak disetujui ada di dalam kosmetik dan diterapkan di kulit. Tak ada yang memberitahu jenis pewarna yang digunakan untuk tato temporer.
Reaksi yang merugikan termasuk gadis 5 tahun yang memiliki tanda merah di lengannya selama dua minggu usai memakai tato temporer. Seorang gadis 17 tahun juga mengalami lecet. Dan dalam beberapa kasus, seorang gadis dilaporkan memiliki bekas luka di punggungnya ketika menerapkan tato dari henna hitam, meski faktanya ia pernah memakai henna merah sebelumnya dan tak mengalami reaksi apa-apa.
New York Times melaporkan, pada New England Journal Agustus 2008 disebutkan ada kasus tangan melepuh yang dialami seorang gadis setelah memakai tato temporer dari henna di tangannya di pesta pernikahan. Tanda itu bertahan setidaknya selama enam bulan.
Meskipun reaksi alergi terhadap pigmen tato jarang, akan tetapi hal ini akan sangat mengganggu. Pigmen dari tinta tato akan sulit untuk dihilangkan. Terkadang mereka yang telah mentato tubuhnya dan mengalami reaksi alergi, maka ia akan merasakan alergi selama bertahun-tahun.
Granuloma dan keloid
Granuloma adalah nodul kecil yang terlihat dalam berbagai penyakit. Granuloma ini dapat terbentuk di sekitar materi tubuh karena merasa ada sesuatu benda asing, seperti partikel pigmen tato.
Keloid adalah bekas luka yang tumbuh melampaui batas-batas normal. Jika Anda rentan untuk mengembangkan keloid , maka Anda juga berisiko dalam pembentukan keloid dari tato. Keloid bisa terbentuk setiap kali Anda terluka atau terjadi trauma pada kulit, dan tato merupakan salah satu bentuk trauma.
Ketidakpuasan
Meskipun tato dapat memuaskan pada awalnya, lama kelamaan tato juga dapat memudar. Jika menyuntikkan pigmen tinta terlalu dalam ke dalam kulit, maka pigmen tersebut dapat bermigrasi di luar area gambar yang telah digambar, maka akan menghasilkan penampilan yang kabur.
Penyebab lain ketidakpuasan adalah perubahan tubuh manusia dari waktu ke waktu. Gambar yang tampak bagus ketika pertama kali disuntikkan dapat berbenturan dengan perubahan warna kulit dan kontur wajah atau tubuh. Tak menutup kemungkinan tejadinya ketidakpuasan dikarenakan orang lain. Biasanya ini terjadi karena kesalahan dari si pembuat tato, misalnya apakah si pembuat tato sedang dalam keadaan tidak sehat.
Menghapus tato
Masalah yang paling umum berkembang terkait tato adalah keinginan untuk menghapusnya. Ada berbagai macam metode penghapusan tato, semua tergantung pada banyaknya pigmen yang digunakan, lama tato yang telah melekat pada kulit, serta ukuran, dan lokasi tato. Semua hal tersebut harus ditangani secara profesional. Ada salah satu cara yang digunakan untuk menghilangkan tato adalah dengan melakukan dermabrasi. Ini adalah prosedur untuk memperbaiki permukaan kulit dengan melakukan pengikisan atau pengamplasan dengan menggunakan alat khusus. Ini dapat memakan waktu sekitar 30-40 menit tergantung dari lokasi dan ukuran tato.
Namun, saat ini telah banyak beredar luas cara lain yang dapat dicapai untuk menghilangkan tato, yaitu dengan cara laser. Efektivitasnya tergantung pada pigmen yang ditargetkan. Caranya dengan memancarkan sinar cahaya yang sangat terfokus, berguna untuk memecah partikel pigmen yang kemudian menguap. Perawatan laser terbilang lebih efektif daripada yang lain. Namun dibutuhkan biaya yang luar biasa untuk mendapatkan hasilnya dan harus dilakukan secara berkala, dalam rentang waktu mingguan atau bulanan.
ane mah pake tato yang dapet dari permen karet aja bre
gampang apusnya bre pake ludah juga bisa
serem ya
Iye gan, lagian tatoan jg jelek gan apelagi kulit kaga bersih. Kyk preman pasar
Ane di tato pas masuk angin doang gan resiko minim dan menyehatkan tubuh
buset itu yg Granuloma dan keloid serem amat gan
untung ane gk tatoan
untung ane gk tatoan
duh serem bgt
mndingan ga usah di tato yah bree dri pada kya gtu
btw tmn ane jg ada yg kena keloid gara tato
btw tmn ane jg ada yg kena keloid gara tato
bawah ane bikin tatto pakai spidol
ane ada tatto dari lahir...
ane tato bekas luka aja bray, waktu masih jaman anak2 dulu bray. sudah serasa macho betul sama bekas luka, walaupun nangis juga pas jatoh
jadi di ingat2 kembali ya kalo ada yg pgen di tatoo...ingat2...
ahh biasa aje..ane tattoo-an dari SMP..gak kenape nape..nambah mulu..
Tatto an juga punya efek samping yang mengerikan...
Pantesannn di larang...
Pantesannn di larang...
iiiihhh jiji gua liat nya ... serem amat ya efek nya, mikir lg dah tuh yg mau pake tato jangan asal gaya bro efek nya mengerikan
waduh ngeri juga kalau punya keloid jadinya kayak gitu
Kalau kulit masih kenceng mah enak aja ngeliatnya. Kl dah keriput malah ky sprei kusut...
Dulu sempet mau tatoan, pas lg dijalan lihat preman tua bertato lewat. Langsung cancel...
Dulu sempet mau tatoan, pas lg dijalan lihat preman tua bertato lewat. Langsung cancel...
Waktu ane kecil sering tuh tatoan pake pen.
Ane anti tattoo bray :
Moga ht ya
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar