DANCING PLAGUE : A TIME TO DANCE, A TIME TO DIE

DANCING PLAGUE : A TIME TO DANCE, A TIME TO DIE

DANCING PLAGUE : A TIME TO DANCE, A TIME TO DIE
Quote:(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI
Wabah menari (The Dancing Plague) adalah wabah yang terjadi pada musim panas di tahun 1518. Wabah yang menimpa banyak orang secara massal ini terjadi di wilayah Strasbourg. Tidak tanggung-tanggung ratusan orang turun ke jalanan menari-nari hingga berhari-hari, berminggu-minggu sampai berbulan-bulan tanpa henti hingga akhirnya meninggal dunia karena menderita Stroke, Serangan Jantung, dan Kelelahan Ekstrim.



Spoiler for Frau Troffea orang pertama yang terjangkit wabah ini:

(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI

Pada musim panas tanggal 15 Juli 1518 di kota Strasbourg, Alsace yaitu wilayah kekuasaan Romawi Kuno, tiba-tiba seorang wanita bernama Frau Troffea melangkah ke luar rumah. Ia lalu mulai menari dengan gembira tanpa ada musik yang mengiringinya. Suaminya terlihat sangat khawatir, namun Frau Troffea terus saja menari berhari-hari tanpa berheti.



Spoiler for Beberapa warga mulai terjangkit wabah menari:
(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI

Awalnya penduduk kota melihat apa yang dilakukan Frau Troffea sebagai keanehan. Namun anehnya mulai banyak penduduk yang juga turut menari mengikuti Troffea. Selang beberapa hari 34 orang ikut bergabung dengan Troffeo, Sampai tak kurang dari 400 orang pria dan wanita kemudian menari-nari tanpa henti siang dan malam berhari-hari hingga berbulan-bulan tanpa diketahui penyebabnya.



Spoiler for Para warga mulai terjangkit wabah menari:
(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI

Semakin hari semakin banyak yang menari. Awalnya dokter di kota tersebut sepakat untuk membiarkan orang-orang menari dengan pikiran bahwa mereka akan berhenti dengan sendirinya. Bahkan banyak orang disarankan untuk ikut menemani mereka menari dengan ditambahkan musik pengiring.
Namun celakanya yang terjadi justru sebaliknya. Orang-orang tersebut bukannya berhenti menari malah semakin menjadi-jadi. Orang-orang yang tadinya hanya menemani justru ikut tertular wabah ini. Kengerian pun dimulai. Orang-orang mulai menderita kelelahan ekstrim karena menari tanpa henti dalam jangka waktu yang lama.
Kaki para penari tersebut terluka, mereka juga tidak makan dan minum. Mereka menari seperti orang gila dan tidak lagi peduli pada apa pun juga. Namun malangnya tak ada seorang pun yang mampu menghentikan kengerian ini.



Spoiler for Seluruh kota terjangkit wabah menari:
(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI

Wabah menari ini terjadi hingga bulan September 1518 menimbulkan kecemasan, duka, dan kengerian di seluruh kota. Banyak yang akhirnya terserang Stroke dan Serangan Jantung, membuat sebagian orang meninggal dunia di tempat akibat kejadian ini.


Pihak Gereja akhirnya melakukan Misa yang ditujukan untuk memohon pengampunan bagi para penari. Setelah Misa dilakukan, wabah ini pun berangsur-angsur mereda.


Spoiler for Tak hanya di Strasbourg, tapi juga di wilayah Eropa lainnya:
(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI

Wabah "Dancing Plague" ini ternyata bukan hanya terjadi di Strasbourg, namun juga menjangkiti penduduk di wilayah Eropa lainnya seperti Jerman dan Inggris. Meskipun jumlah korban tidak sebesar wabah yang terjadi di Starsburgh, namun wabah ini telah menjadi penyebab tingginya angka kematian penduduk di Eropa saat itu



Spoiler for Buku karangan John Waller:
(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI

Para ilmuwan pun kebingungan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada orang-orang yang menari massal tersebut. Wabah ini menjadi keanehan tersendiri dan terus menjadi tanda tanya besar hingga saat ini. Meskipun banyak yang mengira kalau wabah ini hanya mitos, namun sesungguhnya wabah ini sungguh terjadi dibuktikan oleh banyaknya referensi dokumenter dan juga tulisan-tulisan yang amat detail tentang peristiwa aneh ini.
Salah satu yang membahas mengenai wabah menari ini adalah buku yang berjudul "A Time To Dance A Time To Die" karangan John Waller yang mengisahkan dengan jelas kronologis peristiwa mengerikan tersebut
.


PENYEBAB
Quote:(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI
Ratusan orang yang menari terus menerus selama beberapa hari pastinya membutuhkan tenaga fisik yang sangat luar biasa, bahkan seorang pelari maraton tidak akan mampu melakukannya. Penyebab pasti dari wabah menari masih misterius, namun beberapa teori ilmiah mampu menjelaskannya.


VERSI 1
Spoiler for Jamur Engot:
(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI

Awalnya kemungkinan penyebab wabah menari adalah Jamur Ergot yang dikonsumsi orang-orang yang terkena wabah menari, teori itu berdasarkan catatan Psikotropika yang tumbuh pada batang (versi organik dari LSD/Asam Lisergat Dietilamida merupakan jenis bahan kimia yang bersifat Halusinogen). Tapi, beberapat ahli medis menganggap Jamur Ergot tidak mungkin karena sangat beracun, yang lebih memungkinkan malah bisa membunuh bukan membuat seseorang menari seperti orang gila yang tengah kelaparan.


VERSI 2
Spoiler for Saint Vitus:
(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI

Menurut Sejarawan John Waller, orang-orang di Strasbourg masih banyak yang percaya takhayul, dan rasa cemas yang tinggi hingga perasaan takut yang merebak di wilayah tersebut. Ada sebuah legenda kuno Gereja Kristen yang mengatakan jika ada yang membuat marah Saint Vitus (Martir Sisilia pada 303 M), ia akan murka dan membuat malapetaka dengan membuat orang-orang menjadi kompulsi menari.


VERSI 3

Spoiler for Mental Illness:
(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI

Beberapa sejarawan berpendapat bahwa wabah menari adalah hasil dari Psikosis yang disebabkan oleh Stres (Psikologi yang terganggu). Ketika orang-orang masuk dalam tindakan dengan kondisi Trance (Gelombang otak menjadi turun, pikiran cenderung lebih rileks dan mudah menerima suatu sugesti). Orang-orang di Strasbourg saat itu tengah dilanda kelaparan yang cukup parah, beberapa orang mengalami stres karena krisis yang tengah melanda
.

Quote:KESIMPULAN
(SEJARAH) DANCING PLAGUE: MENARI SAMPAI MATI
Penyebab wabah menari pada tahun 1518 di Strasbourg tidak dapat disimpulkan secara pasti, namun wabah itu benar terjadi. Para sejarawan dan ahli medis berpendapat bahwa wabah itu terjadi karena stres gangguan psikologi. Walaupun penyebab wabah menari masih misterius, insiden itu memberikan pengetahuan tentang kompleksitas otak manusia. Otak adalah organ yang paling rumit, misterius, dan mengagumkan dari tubuh manusia, banyak aspek dari fungsi otak melibatkan perasaan subjektif yang sulit dipahami oleh diri sendiri.


Mohon agan-agan sekalian memberikan emoticon-Toast
Jangan lupa di emoticon-Rate 5 Star
and Share emoticon-2 Jempol


Sumur 1, Sumur 2, dan Sumur 3 

Sumber



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top