Spoiler for NoRepost:
Di beberapa negara, e-KTP tidak hanya berfungsi sebagai pencatatan data warga negara, namun juga berbagai fungsi lain yang menunjang kegiatan sehari-hari. Mana saja negara yang punya sistem e-KTP keren?
Beberapa minggu ini, media televisi dan cetak ramai memberitakan berbagai masalah yang berkaitan dengan e-KTP, mulai dari korupsi yang dilakukan beberapa pihak, kisruh ketidakjelasan e-KTP, hingga ketidaktersediaan blangko e-KTP yang membuat masyarakat kesulitan untuk mendaftar. Indonesia sendiri mulai menerapkan sistem e-KTP sejak tahun 2009 . Dengan adanya e-KTP, diharapkan data kependudukan warga negara Indonesia lebih akurat dan tidak lagi ditemukan pelanggaran-pelanggaran, seperti pemalsuan data, kriminalitas, dan lain sebagainya.
Lalu, bagaimana dengan sistem pencatatan data penduduk di negara lain? Apakah mereka juga menggunakan sistem yang sama dengan negara kita? Simak yuk, 5 e-KTP di negara berikut!
1. Malaysia
Di Malaysia, KTP disebut My Kad atau Kad Pengenalan Malaysia. Kartu ini dilengkapi dengan keamanan 2 sistem pengenal sidik jari yang berbeda. My Kad dapat digunakan untuk transaksi online,pembayaran transportasi umum, perekam kesehatan, dan fungsi-fungsi penting lainnya.
Selain itu, My Kad yang diberikan pada warga negara yang berusia di atas 12 tahun ini juga digunakan sebagai kontrol sosial bagi warga negara, misalnya penduduk beragama Muslim tidak diperkenankan memasuki restoran yang tidak halal, pub, dan rumah judi.
2. Uni Emirat Arab
Di Uni Emirat Arab (UEA), KTP dibuat pertama kali pada usia 6 tahun, penduduk lalu wajib memperbarui ulang data pada usia 15 tahun. Untuk perpanjangan KTP sendiri terdapat dua pilihan, yaitu perpanjangan setiap lima tahun sekali atau setiap sepuluh tahun sekali.
Di tahun 2007, UAE dan Arab Saudi menandatangani perjanjian yang isinya warga kedua negara tersebut dapat menggunakan KTP elektronik untuk melakukan perjalanan antar kedua negara baik melalui laut, udara, maupun darat.
3. Estonia
Estonia disebut sebagai pemilik sistem e-KTP paling canggih di dunia. Hal tersebut dikarenakan dalam e-KTP tersebut terdapat chip sebesar 2048 bit yang menyimpan data-data penting penggunanya.
Sama seperti kebanyakan negara-negara lain,KTP di Estonia juga dapat digunakan untuk melakukan transaksi sehari-hari dan mengurus asuransi kesehatan nasional. Tahun 2015 Jepang mengadopsi teknologi e-KTP Estonia untuk diterapkan di negaranya.
4. Belgia
Belgia merupakan negara pertama yang menggunakan kartu identitas elektronik di Eropa, yaitu pada tahun 2000. Sejak saat itu, negara-negara di benua biru lainnya mulai menggunakan sistem serupa. KTP di Belgia dan beberapa negara Eropa dilengkapi dengan SIM card yang berfungsi untuk data-data penting penduduk, sehingga KTP tersebut tidak dapat dipalsukan dan digandakan. Dengan KTP, warga Belgia dapat melakukan transaksi sehari-hari bahkan melakukan perjalanan ke negara-negara Eropa lain seperti paspor.
Bahkan, jika hendak membeli obat di apotek, petugas langsung memberi obat yang sesuai dengan rekam medis yang tersimpan dalam KTP tanpa perlu lagi menyerahkan resep dokter.
5. Macau dan Hong Kong
Macau dan Hong Kong merupakan bagian dari Republik Rakyat Cina (RRC). Akan tetapi, dua wilayah tersebut memiliki otonomi untuk menjalankan pemerintahannya sendiri yang disebut dengan Special Administration Regions (SAR).
Maka, tidak heran jika kedua wilayah ini memiliki KTP yang berbeda meski berada dalam satu negara.
Wah, ternyata di negara lain e-KTP tidak hanya berfungsi sebagai pencatatan data pribadi warga negara saja ya, Sahabat Trivia. Berbagai transaksi sehari-hari juga dapat dilakukan dengan e-KTP, sehingga masyarakat tidak perlu membawa banyak kartu dan dokumen penting lainnya untuk keperluan pengurusan dokumen maupun transaksi harian.
Semoga Indonesia segera menyusul ya gan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar