Quote:Hari ini Minggu 26 Maret ada yang istimewa di halaman pertama google Indonesia. Terpampang gambar animasi seorang perempuan sedang mengajarkan anak-anak bernyanyi. Perempuan berkacamata itu bernama Saridjah Niung yang lebih dikenal dengan nama Ibu Soed. Ya, google memasang doodle Ibu Soed, seorang pendidik dan penulis lagu anak-anak legendaris Indonesia. Hari ini Ibu Soed merayakan ulang tahunnya yang ke-109.
Siapakah Saridjah Niung? Saridjah Niung alias Ibu Soed lahir di Sukabumi, Jawa Barat 26 Maret 1908. Berdasarkan catatan wikipedia Indonesia, Ibu Soed memiliki nama lengkap Saridjah Niung Bintang Soedibjo. Nama akhir itu diambil dari nama sang suami Raden Bintang Soedibjo. Ibu Soed semasa hidupnya dikenal sebagai penulis lagu anak-anak, guru musik, penyiar radio dan seniman batik Indonesia.
Hampir semua dari kita akrab dengan lagu-lagu karya Ibu Soed seperti Berkibarlah Benderaku, Bendera Merah Putih, Hai Becak, Nenek Moyangku, Desaku, Kupu-Kupu Yang Lucu dan masih banyak lagi. Masa taman kanak-kanak dan sekolah dasar tahun 70-80-an adalah masa keemasan lagu-lagu Ibu Soed. Hampir setiap anak di tanah air hafal lagu karya Ibu Soed alias Saridjah Niung.
Saridjah Niung lahir sebagai putri bungsu dari dua belas orang bersaudara. Ayah kandung Saridjah adalah Mohamad Niung, seorang pelaut asal Bugis yang menetap lama di Sukabumi kemudian menjadi pengawal J.F. Kramer. Selepas mempelajari seni suara, seni musik dan belajar menggesek biola hingga mahir dari ayah angkatnya, Saridjah melanjutkan sekolahnya di Hoogere Kweek School (HKS) Bandung untuk memperdalam ilmunya di bidang seni suara dan musik. Setelah tamat, ia kemudian mengajar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS). Dari sinilah titik tolak dasar Saridjah untuk mulai mengarang lagu. Pada tahun 1927, ia menjadi Istri Raden Bintang Soedibjo, dan ia pun kemudian dikenal dengan panggilan Ibu Soed, singkatan dari Soedibjo.
Sebagai tokoh yang lahir dari sejarah perjuangan, Ibu Soed aktif dalam pergerakan nasional. Pada tahun 1945 Ibu Soed pernah menjadi sasaran aksi penggeledahan oleh pasukan Belanda. Rumah Ibu Soed di Jalan Maluku No. 36 Jakarta saat itu sudah dikepung oleh pasukan Belanda, namun tetangga Ibu Soed yang seorang Belanda meyakinkan mereka bahwa mereka salah sasaran, karena profesi Ibu Soed hanyalah pencipta lagu dan suaminya hanyalah pedagang. Walaupun selamat dari penggeledahan tersebut, Ibu Soed dan seorang pembantu tetap harus bersusah payah membuang pemancar radio gelap ke dalam sumur.
Ibu Soed juga dikenal piawai dalam seni batik. Atas karya dan pengabdiannya, Ia menerima penghargaan Satya Lencana Kebudayaan dari pemerintah Indonesia dan MURI. Ibu Soed tutup usia pada tahun 1993, di usia 85 tahun.
Atas sumbangsih dan jasa besarnya baik sebagai penulis lagu anak-anak dan perjuangan, hari ini google memberikan penghargaan khusus kepada Ibu Soed. Ibu Soed mengisi halaman pertama google lengkap dengan aktivitasnya baik sebagai penyiar dan guru musik serta penulis lagu besar pada masanya. Setiap kali lagu-lagu karya Ibu Soed dinyanyikan, saat itulah kita menghormati dan mengenang Ibu Soed sebagai salah satu pejuang dan tokoh nasional Indonesia.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar