Quote:Pramuka Kabupaten Tangerang: Makan di Tanah Merupakan Hukuman
Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Tangerang membenarkan sebuah foto yang menampilkan kegiatan Pramuka makan di tanah.
Pada siaran persnya, Sekretaris Kwarcab Pramuka Kabupaten Tangerang Dadang Sudrajat mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengkaderan dan pelantikan anggota baru Saka Wira Kartika Koramil-13/Kronjo, yang dilaksanakan di Buper Pantai Satuan Radar 211 TNI-AU pada 17-19 Maret 2017.
Namun, foto tersebut tidaklah seperti penilaian banyak orang. Foto pelaksanaan makan siang yang digelar di atas tanah tanpa alas itu merupakan bentuk hukuman.
"Kami klarifikasikan bahwa semua itu hanya trik hukuman yang diberikan kepada peserta, karena pelanggaran disiplin jam Ishoma (Istirahat, Sholat dan Makan) yang tidak sesuai jadwal," ujar Dadang.
Hal tersebut dilakukan panitia/Sangga Kerja untuk tindakan setelah minta petunjuk dari Pamong Saka yg bertanggung jawab di lapangan. Semua hanya dilakukan sebagai trik untuk tidak lagi melakukan kesalahan.
Sementara, untuk makan peserta tetap makan seperti biasa bersama-sama, dengan menu yang lain, nasi yang di lapangan hanyalah sebagian kecil saja, dan tidak semua makan kecuali yang sudah disiapkan temannya yang lain di tenda. Lalu, semua kegiatan berjalan lancar tanpa masalah.
"Kami yang bertanggung jawab atas kegiatan ini mohon maaf kepada semua unsur Pendidikan Kepramukaan dari atas hingga ke tingkat Kwaran, yang melihat postingan hasil upload peserta, yang entah maksudnya hanya iseng," Dadang menjelaskan.
Dadang mengaku, pihaknya tidak ada maksud merendahkan nilai-nilai kepramukaan yang jelas melarang apa yang terlihat dalam postingan gambar. "Kami tahu dan kami mohon maaf atas semua yg terjadi di lapangan, yang jelas peserta tidak makan nasi yang kotor, semua sudah diatur sesuai jadwal," kata dia.
"Hingga viral berita ini kami telah melaksanakan semua kegiatan, terima kasih atas semua tanggapan, kritik dan saran dari semua unsur terkait," Dadang menandaskan.
http://news.liputan6.com/read/289917...upakan-hukuman
Quote:Begini Awal Mula Kejadian Pramuka di Tangerang Makan di Atas Tanah
Kejadian anggota Pramuka makan di atas tanah yang viral di media sosial diketahui terjadi di Tangerang. Begini awal mula kejadian tersebut.
Wajid Nuad, Humas dari Kwarda Banten menjelaskan, kejadian itu terjadi saat kegiatan pengkaderan dan pelantikan anggota Baru Saka Wira Kartika di Kronjo pada tanggal 17-19 Maret 2017 lalu.
Saat ada jeda makan siang, para anggota Pramuka diminta untuk makan siang bersama di luar tenda. Namun ternyata ada sejumlah anggota yang diam-diam makan di dalam tenda.
"Makanan di tenda belum selesai itu akhirnya dikumpulin sama panitia Kakak pembina. Digelar di lapangan itu," kata Wajid Nuad kepada detikcom, Minggu (26/3/2017).
Wajid mengatakan sanksi itu dilakukan sebagai bentuk hukuman yang diberikan kepada peserta yang tidak kompak karena pelanggaran disiplin jam Ishoma yang tidak sesuai jadwal. Makanan yang disajikan di lapangan hanya sebagian kecil dan tidak dimakan kecuali yang sudah disiapkan di tenda.
"Menurut teman-teman (Kwarcab) di Tangerang itu nggak dimakan. Itu semacam dikasih sanksi waktu makan di waktu Ishoma itu," kata Wajid.
Meski itu merupakan sanksi, Wajid tetap tidak membenarkannya. Menurut Wajid, Kwarda Banten sendiri tidak membenarkan dengan adanya sanksi makan di atas tanah.
Kwarda Banten meminta kepada Kwarcab Tangerang agar melakukan pembinaan lebih lanjut kepada pembina pelaksana kegiatan.
"Melalui Kwarcab Tangerang, agar yang melakukan itu semacam dievalusi dalam pembinaan selanjutnya agar mengikuti pembinaan lanjutan," tutur Wajid.
Foto mengenai kejadian ini lantas viral di media sosial. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Ahdyaksa Dault mengecam keras kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu tidak mencerminkan aktivitas dan nilai-nilai Pramuka.
https://news.detik.com/berita/345739...-di-atas-tanah
Quote:Foto makan di atas tanah viral, Pramuka Tangerang minta maaf
Foto anggota Gerakan Pramuka yang tengah makan di atas tanah ternyata berlokasi di Tangerang. Gambar itu diambil saat kegiatan pengkaderan dan pelantikan anggota baru Saka Wira Kartika Koramil-13/Kronjo pada 17 hingga 19 Maret 2017 di Bumi Perkemahan Pantai Satuan Radar 211 TNI-AU.
Atas kejadian itu, Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Tangerang Dadang Sudrajat meminta maaf. Menurut dia, foto yang menyebar di media sosial hanya iseng semata. Tidak ada maksud untuk merendahkan nilai-nilai kepramukaan.
"Tidak ada maksud merendahkan nilai-nilai kepramukaan yang jelas melarang apa yang terlihat dalam postingan gambar, kami tahu dan kami mohon maaf atas semua yang terjadi di lapangan, yang jelas peserta tidak makan nasi yang kotor, semua sudah diatur sesuai jadwal," katanya, Sabtu (25/3).
Kepastian lokasi foto itu berasa dari klarifikasi yang disampaikan oleh Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Tangerang.
"Kami klarifikasikan bahwa semua itu hanya trik hukuman yang diberikan kepada peserta, karena pelanggaran disiplin jam Ishoma (Istirahat, Sholat dan Makan) yang tidak sesuai jadwal," jelas Dadang.
Dadang juga menyatakan, hal tersebut dilakukan oleh panitia setelah meminta petunjuk dari Pamong Saka yang bertanggung jawab dilapangan.
"Hal ini dilakukan oleh panitia atau Sangga Kerja untuk tindakan setelah minta petunjuk dari Pamong Saka yang bertanggung jawab di lapangan. Semua hanya dilakukan sebagai trik untuk tidak lagi melakukan kesalahan, untuk makan peserta tetap makan seperti biasa bersama-sama, dengan menu yang lain," tambahnya.
Dadang mengatakan, nasi yang berada langsung diatas tanah hanya sebagian kecil saja.
"Nasi yang dilapangan hanyalah sebagian kecil saja, dan tidak semua makan kecuali yg sudah disiapkan temannya yang lain di tenda," terang Dadang.
https://www.merdeka.com/peristiwa/fo...inta-maaf.html
Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Tangerang membenarkan sebuah foto yang menampilkan kegiatan Pramuka makan di tanah.
Pada siaran persnya, Sekretaris Kwarcab Pramuka Kabupaten Tangerang Dadang Sudrajat mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengkaderan dan pelantikan anggota baru Saka Wira Kartika Koramil-13/Kronjo, yang dilaksanakan di Buper Pantai Satuan Radar 211 TNI-AU pada 17-19 Maret 2017.
Namun, foto tersebut tidaklah seperti penilaian banyak orang. Foto pelaksanaan makan siang yang digelar di atas tanah tanpa alas itu merupakan bentuk hukuman.
"Kami klarifikasikan bahwa semua itu hanya trik hukuman yang diberikan kepada peserta, karena pelanggaran disiplin jam Ishoma (Istirahat, Sholat dan Makan) yang tidak sesuai jadwal," ujar Dadang.
Hal tersebut dilakukan panitia/Sangga Kerja untuk tindakan setelah minta petunjuk dari Pamong Saka yg bertanggung jawab di lapangan. Semua hanya dilakukan sebagai trik untuk tidak lagi melakukan kesalahan.
Sementara, untuk makan peserta tetap makan seperti biasa bersama-sama, dengan menu yang lain, nasi yang di lapangan hanyalah sebagian kecil saja, dan tidak semua makan kecuali yang sudah disiapkan temannya yang lain di tenda. Lalu, semua kegiatan berjalan lancar tanpa masalah.
"Kami yang bertanggung jawab atas kegiatan ini mohon maaf kepada semua unsur Pendidikan Kepramukaan dari atas hingga ke tingkat Kwaran, yang melihat postingan hasil upload peserta, yang entah maksudnya hanya iseng," Dadang menjelaskan.
Dadang mengaku, pihaknya tidak ada maksud merendahkan nilai-nilai kepramukaan yang jelas melarang apa yang terlihat dalam postingan gambar. "Kami tahu dan kami mohon maaf atas semua yg terjadi di lapangan, yang jelas peserta tidak makan nasi yang kotor, semua sudah diatur sesuai jadwal," kata dia.
"Hingga viral berita ini kami telah melaksanakan semua kegiatan, terima kasih atas semua tanggapan, kritik dan saran dari semua unsur terkait," Dadang menandaskan.
http://news.liputan6.com/read/289917...upakan-hukuman
Quote:Begini Awal Mula Kejadian Pramuka di Tangerang Makan di Atas Tanah
Kejadian anggota Pramuka makan di atas tanah yang viral di media sosial diketahui terjadi di Tangerang. Begini awal mula kejadian tersebut.
Wajid Nuad, Humas dari Kwarda Banten menjelaskan, kejadian itu terjadi saat kegiatan pengkaderan dan pelantikan anggota Baru Saka Wira Kartika di Kronjo pada tanggal 17-19 Maret 2017 lalu.
Saat ada jeda makan siang, para anggota Pramuka diminta untuk makan siang bersama di luar tenda. Namun ternyata ada sejumlah anggota yang diam-diam makan di dalam tenda.
"Makanan di tenda belum selesai itu akhirnya dikumpulin sama panitia Kakak pembina. Digelar di lapangan itu," kata Wajid Nuad kepada detikcom, Minggu (26/3/2017).
Wajid mengatakan sanksi itu dilakukan sebagai bentuk hukuman yang diberikan kepada peserta yang tidak kompak karena pelanggaran disiplin jam Ishoma yang tidak sesuai jadwal. Makanan yang disajikan di lapangan hanya sebagian kecil dan tidak dimakan kecuali yang sudah disiapkan di tenda.
"Menurut teman-teman (Kwarcab) di Tangerang itu nggak dimakan. Itu semacam dikasih sanksi waktu makan di waktu Ishoma itu," kata Wajid.
Meski itu merupakan sanksi, Wajid tetap tidak membenarkannya. Menurut Wajid, Kwarda Banten sendiri tidak membenarkan dengan adanya sanksi makan di atas tanah.
Kwarda Banten meminta kepada Kwarcab Tangerang agar melakukan pembinaan lebih lanjut kepada pembina pelaksana kegiatan.
"Melalui Kwarcab Tangerang, agar yang melakukan itu semacam dievalusi dalam pembinaan selanjutnya agar mengikuti pembinaan lanjutan," tutur Wajid.
Foto mengenai kejadian ini lantas viral di media sosial. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Ahdyaksa Dault mengecam keras kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu tidak mencerminkan aktivitas dan nilai-nilai Pramuka.
https://news.detik.com/berita/345739...-di-atas-tanah
Quote:Foto makan di atas tanah viral, Pramuka Tangerang minta maaf
Foto anggota Gerakan Pramuka yang tengah makan di atas tanah ternyata berlokasi di Tangerang. Gambar itu diambil saat kegiatan pengkaderan dan pelantikan anggota baru Saka Wira Kartika Koramil-13/Kronjo pada 17 hingga 19 Maret 2017 di Bumi Perkemahan Pantai Satuan Radar 211 TNI-AU.
Atas kejadian itu, Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Tangerang Dadang Sudrajat meminta maaf. Menurut dia, foto yang menyebar di media sosial hanya iseng semata. Tidak ada maksud untuk merendahkan nilai-nilai kepramukaan.
"Tidak ada maksud merendahkan nilai-nilai kepramukaan yang jelas melarang apa yang terlihat dalam postingan gambar, kami tahu dan kami mohon maaf atas semua yang terjadi di lapangan, yang jelas peserta tidak makan nasi yang kotor, semua sudah diatur sesuai jadwal," katanya, Sabtu (25/3).
Kepastian lokasi foto itu berasa dari klarifikasi yang disampaikan oleh Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Tangerang.
"Kami klarifikasikan bahwa semua itu hanya trik hukuman yang diberikan kepada peserta, karena pelanggaran disiplin jam Ishoma (Istirahat, Sholat dan Makan) yang tidak sesuai jadwal," jelas Dadang.
Dadang juga menyatakan, hal tersebut dilakukan oleh panitia setelah meminta petunjuk dari Pamong Saka yang bertanggung jawab dilapangan.
"Hal ini dilakukan oleh panitia atau Sangga Kerja untuk tindakan setelah minta petunjuk dari Pamong Saka yang bertanggung jawab di lapangan. Semua hanya dilakukan sebagai trik untuk tidak lagi melakukan kesalahan, untuk makan peserta tetap makan seperti biasa bersama-sama, dengan menu yang lain," tambahnya.
Dadang mengatakan, nasi yang berada langsung diatas tanah hanya sebagian kecil saja.
"Nasi yang dilapangan hanyalah sebagian kecil saja, dan tidak semua makan kecuali yg sudah disiapkan temannya yang lain di tenda," terang Dadang.
https://www.merdeka.com/peristiwa/fo...inta-maaf.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar