Mantan Kepala Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser (BPKEL) Fauzan Azima berbagi kisah tentang suku mante yang tengah diperbincangkan orang. Suku Mante ini orang kecil yang tingginya hanya 1 meter di Hutan Leuser Aceh.
Nama Suku Mante ini tenar setelah penggemar motocross menangkap gambar Suku Mante dengan video di hutan Aceh.
"Saya pernah menemukan Mante meninggal kena perangkap badak, jenis kelaminnya perempuan. Itu tahun 2004," jelas Fauzan saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Senin (27/3).
Sejak tahun 2000, Fauzan masuk ke Hutan Leuser dan bergerilya. Di dalam hutan dia menemukan pengalaman dengan Suku Mante.
"Tukang bikin perangkapnya itu nangis-nangis menyesal karena Suku Mante yang menjadi korban. Dan dia bersumpah tidak menangkap badak lagi," jelasnya.
Fauzan bercerita, Suku Mante itu bukan orang purba seperti yang orang-orang bilang. Bentuk mereka kecil dan seperti manusia. Tapi penciuman tajam dan larinya cepat.
"Mereka kalau di hutan jalannya sendiri-sendiri," imbuhnya.
Mantan Panglima GAM ini juga sudah mendengar tentang penggemar motocross yang mendapatkan gambar Suku Mante. Mungkin ketika itu hanya kebetulan, jadi bisa berpapasan.
"Kalau dari cerita orang-orang kampung, Suku Mante itu orang-orang yang dahulu diusir dari kampung karena membuat kesalahan," tutup Fauzan.
https://m.kumparan.com/indra-subagja/suku-mante-pernah-ditemukan-tewas-terjerat-perangkap-badak-di-leuser
Kesaksian Para Pencari Suku Mante
Sejumlah orang di Aceh mengaku pernah bertemu orang suku Mante. Bahkan ada pula yang rela menghabiskan waktunya menjadi pemburu suku Mante sebagaimana dilansir LintasGayo.co pada Oktober 2015 lalu.
Dikutip dari media daring Aceh tersebut, Mauhalizar, seorang pencari suku Mante, mengatakan: “Dari beberapa kali wawancara yang saya lakukan dengan orang yang pernah melihat sosok Mante di daerah-daerah pedalaman yang dekat dengan hutan, seperti di Samar Kilang, Jamat, Linge dan sebagainya, pernah diceritakan bahwa pada puluhan tahun silam Mante itu sering datang ke pinggiran kampung mereka."
Ciri-ciri Mante disebut memiliki tubuh kecil, berbulu halus dan jarang, serta memiliki ruas badan ke kepala sama dengan ruas badan ke kaki. Mante juga diceritakan jago menyelam di dalam air dan sering mencuri padi-padi yang dipotong oleh petani di tengah sawah.
“Mante hidup di lembah-lembah hutan di Gayo, di mana di sana terdapat makanan Mante berupa ikan-ikan kecil, kumer (sejenis buah salak hutan yang sangat asam), buah-buahan seperti durian dan sebagainya,” katanya lagi.
Meski begitu, selama bertahun-tahun mencari suku Mante, Mauhalizar mengaku belum pernah melihat sosok Mante dengan mata kepalanya sendiri. Lelaki yang sudah bolak-balik keluar-masuk hutan itu hanya pernah menemukan bekas-bekas jejaknya saja yang mirip jejak anak-anak.
Pengalaman Tawardi tardengar lebih mengesankan dibanding cerita pencari Mante sebelumnya. Sebagaimana juga dilansir LintasGayo.com pada November 2015 lalu, pawang berburu kijang dan kambing hutan asal Genuren, Kecamatan Bintang Aceh Tengah, itu lebih beruntung karena pernah melihat sosok Mante secara langsung, meski hanya sepintas dan tak begitu jelas.
Saat itu Tawardi beserta kedua rekannnya sedang berburu kijang di kawasan Pantan Gelowah . Tiba-tiba anjing yang mereka bawa berburu menggonggong ke suatu arah. Mereka menghampiri anjing itu dan melihat beberapa orang suku Mante sedang duduk mencongkel-congkel tanah. Begitu mereka mendekat, orang-orang suku Mante itu kabur.
"Kami tak melihat wajah mereka, hanya bagian belakang saja, larinya sangat cepat. Saat itu kedua teman tadi menyuruh saya untuk mengejar Mante itu, tapi kami tengah bawa beban hasil buruan, tidak mungkin Mante itu bisa saya kejar,” terang Tawardi.
Soal jejak kaki Mante, Tawardi sependapat dengan Mauhalizar. “Bekasnya mirip telapak kaki anak-anak. Sering saya melihat bekas Mante di sini,” ujarnya.
Baik Mauhalizar maupun Tawardi memiliki tujuan masing-masing dalam memburu Mante. Namun sampai sejauh ini belum pernah ada yang berhasil berinteraksi langsung dengan mereka.
Suku Mante adalah salah satu etnik terawal yang disebut-sebut dalam legenda rakyat Aceh. Suku ini, bersama suku-suku asli lainnya seperti Lanun, Sakai, Jakun, Senoi, dan Semang, merupakan etnik-etnik pembentuk suku Aceh yang ada sekarang. Namun hingga saat ini masih belum terdapat bukti ilmiah yang kuat terhadap keberadaan suku Mante ini.
Dilansir Guardian, Richard Freeman, direktur di Centre fot Fortrean Zoology, yang meneliti makhluk-makhluk bertubuh pendek di Sumatra seperti suku Mante menyebut jika mereka bisa membuktikan keberadaaan suku Mante, tentunya itu akan menjadi penemuan yang luar biasa. Selain itu, penemuan itu juga akan memberikan petunjuk-petunjuk baru bagaimana makhluk berkaki dua dalam spesies kita berevolusi.
*sedikit demi sedikit misteri dari suku kerdil di aceh bakal mulai terungkap kayaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar