Quote:
Quote:
Halo guys, pada tanggal ini (6 Agustus), Jepang sedang memperingati pertama kalinya bom atom dijatuhkan ke kota Hiroshima & pada tanggal 9 Agustus esok, Jepang akan kembali memperingati dijatuhkannya bom atom kedua di kota Nagasaki, 2 peristiwa yang menandai berakhirnya penjajahan Jepang terhadap negara-negara Asia Pasifik termasuk Indonesia. Maka dari itu, dalam trit ini ane bakal mengulas fakta-fakta tentang korban-korban dari serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang disebut hibakusha (???), sebuah kata Jepang yang secara literal diterjemahkan sebagai "orang yang terkena ledakan" dan digunakan untuk merujuk kepada orang yang terkena radiasi dari serangan bom tersebut.
Berikut adalah beberapa faktanya:
Quote:1. Pengakuan resmi
Quote:
Hukum Pemulihan Korban Selamat Bom Atom mendefinisikan hibakusha sebagai orang-orang yang masuk dalam salah satu kategori berikut ini: berada pada beberapa kilometer dari hiposenter bom tersebut; berada pada 2 km dari hiposenter pada dua minggu serangan bom tersebut; terkena radiasi dari penjatuhan; atau belum lahir pada saat itu namun dikandung oleh wanita hamil yang termasuk dari kategori-kategori tersebut. Pada 31 Maret 2015, 183,519 hibakusha diakui oleh pemerintah Jepang, kebanyakan diantaranya tinggal di Jepang. Pemerintah Jepang mengakui sekitar 1% diantaranya mengalami penyakit yang disebabkan oleh radiasinya. Tugu peringatan di Hiroshima dan Nagasaki bertuliskan daftar nama para hibakusha yang diketahui meninggal setelah pengeboman. Nama hibakusha terus bertambah setiap tahunnya pada tanggal peringatan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Pada Agustus 2015, di tugu ini tercantum lebih dari 460.000 nama hibakusha; 297.684 di Hiroshima dan 168.767 di Nagasaki.
Pada 1957, Parlemen Jepang membuat sebuah hukum yang memberikan pelayanan pengobatan gratis bagi hibakusha.
Quote:2. Dampak fisik bom atom
Quote:Pada musim semi 1948, Atomic Bomb Casualty Commission (ABCC) didirikan berdasarkan keputusan presiden Truman kepada National Academy of Sciences � National Research Council dengan tujuan melakukan penyelidikan mengenai dampak radiasi terhadap penyintas di Hiroshima dan Nagasaki. Salah satu penelitian pertama yang dilakukan ABCC adalah kehamilan di Hiroshima dan Nagasaki, dan di kota kendali Kure yang terletak 18 mi (29 km) di selatan Hiroshima, untuk mempelajari kondisi dan hasil kehamilan akibat paparan radiasi. Penelitian yang dipimpin Dr. James V. Neel ini menemukan bahwa jumlah kecacatan kelahiran di kalangan anak-anak penyintas yang hamil saat pengeboman tidak terlalu tinggi. National Academy of Sciences mempertanyakan prosedur Neel yang tidak menyaring populasi Kure atas dugaan paparan radiasi. Di antara kecacatan kelahiran yang diamati peneliti, jumlah kasus malformasi otak di Nagasaki dan Hiroshima, termasuk mikroensefalus dan anensefali, lebih banyak 2,75 kali lipat daripada jumlah kasus di Kure.
Pada tahun 1985, genetikawan manusia dari Universitas Johns Hopkins James F. Crow mempelajari penelitian Neel dan membenarkan bahwa jumlah kecacatan kelahiran di Hiroshima dan Nagasaki tidak terlalu tinggi. Banyak anggota ABCC dan penggantinya, Radiation Effects Research Foundation (RERF), yang masih mencari potensi kecacatan kelahiran atau penyebab lain di kalangan penyintas beberapa puluh tahun kemudian, namun gagal menemukan bukti persebaran kecacatan di kalangan penyintas. Meski penelitian Neel menemukan sedikitnya jumlah kecacatan kelahiran, sejarawan Ronald E. Powaski menulis bahwa Hiroshima mengalami "peningkatan jumlah kelahiran mati, kecacatan kelahiran, dan kematian bayi" setelah pengeboman atom. Neel juga meneliti masa hidup anak-anak yang selamat dari pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Ia melaporkan bahwa antara 90 sampai 95 persen anak-anak tersebut masih hidup 50 tahun kemudian.
Sekitar 1.900 korban tewas akibat kanker dapat ditelusuri penyebabnya pada efek bom atom. Kajian epidemiologi oleh RERF menyatakan bahwa sejak tahun 1950 sampai 2000, 46% penderita leukemia yang meninggal dan 11% penderita kanker padat yang meninggal di kalangan penyintas bom diakibatkan oleh radiasi bom. Persentase tersebut mewakili 200 penderita leukemia dan 1.700 penderita kanker padat.
Quote:3. Beberapa Korban Bom Atom Jepang Pindah ke Amerika
Quote:
Adalah sebuah praktik umum sebelum perang bagi Issei Amerika atau imigran generasi pertama, dalam hal membawa anak-anak mereka pada kunjungan ke Jepang untuk studi atau mengunjungi kerabat. Kebanyakan orang Jepang berimigrasi ke AS dari Hiroshima ketimbang dari prefektur lainnya, dan Nagasaki juga mengirimkan sejumlah besar imigran ke Hawai'i dan daratan utama. Selain itu, terdapat pula sejumlah besar Nisei (keturunan kedua dari orang Jepang perantauan) dan Kibei (orang Jepang kelahiran Amerika yang sempat datang ke Jepang namun kembali lahir ke Amerika) kelahiran Amerika tinggal di kampung halaman orangtuanya Hiroshima dan Nagasaki pada waktu serangan bom atom. Jumlah sebenarnya dari Jepang Amerika yang terkena serangan bom tidak diketahui � meskipun diperkirakan berjumlah sekitar 11,000 orang di kota Hiroshima sendiri � namun sekitar 3,000 orang diantaranya diketahui selamat dan kembali ke AS setelah perang tersebut.
Kelompok kedua dari hibakusha yang menjadi korban selamat Jepang Amerika adalah orang-orang yang datang ke AS pada arus imigrasi Jepang berikutnya pada 1950an dan 1960an. Kebanyakan orang dari kelompok ini lahir di Jepang dan berpindah ke AS untuk tujuan pendidikan dan pekerjaan pada masa pasca perang Jepang. Beberapa diantaranya adalah "tunangan perang," atau wanita Jepang yang dinikahi pria Amerika berkaitan dengan pekerjaan militer AS di Jepang.
Pada 2014, terdapat sekitar 1,000 hibakusha Jepang Amerika yang tercatat tinggal di Amerika Serikat. Mereka diberi dukungan keuangan dari pemerintah Jepang dan pemeriksaan kesehatan dwitahunan dengan para dokter Hiroshima dan Nagasaki yang familiar dengan masalah yang dialami korban selamat serangan bom atom. Pemerintah AS tidak memberikan dukungan kepada hibakusha Jepang Amerika.
Quote:4. Selain Warga Negara Jepang, Ada Pula Warga Asing
Quote:
Pada masa perang tersebut, Jepang membawa beberapa orang Korea ke Hiroshima dan Nagasaki untuk bekerja sebagai buruh paksa. Menurut perkiraan saat ini, sekitar 20,000 orang Korea tewas di Hiroshima dan sekitar 2,000 orang tewas di Nagasaki. Perkiraan tersebut memperkirakan bahwa satu dari tujuh korban Hiroshima adalah keturunan Korea. Salah satu korbannya adalah Yi Wu, seorang anggota dari keluarga kekaisaran Korea, dan Letnan Kolonel Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia Kedua yang terluka parah oleh karena ledakan bom atom Hiroshima dalam perjalanannya menuju ke kantor, dan kemudian meninggal di sebuah pos bantuan medis. Selama beberapa tahun, orang-orang Korea mengalami masa yang sulit dalam berjuang untuk dianggap sebagai korban bom atom.
Selain warga Korea, satu warga negara Persemakmuran Inggris dan tujuh tahanan perang Belanda (dua nama diketahui) tewas dalam serangan bom di Nagasaki, setidaknya dua tahanan perang dikabarkan tewas pada masa pasca perang karena kanker yang disebabkan oleh bom atom tersebut. Satu tahanan perang Amerika, Joe Kieyoomia, yang berada di Nagasaki pada waktu serangan bom tersebut namun selamat, dikabarkan mendapatkan efek dari bom tersebut.
Pada 1970an, hibakusha non-Jepang yang selamat dari serangan bom atom tersebut mulai meminta hak untuk pelayanan pengobatan gratis dan hak untuk tinggal di Jepang untuk persiapan. Pada 1978, Dewan Tinggi Jepang memberikan pula orang-orang tersebut pelayanan pengobatan gratis ketika singgah di Jepang.
Quote:5. Ada Pula Yang Jadi Korban Dua Bom Atom Sekaligus
Quote:
Orang-orang yang mengalami efek dari kedua serangan bom tersebut dikenal sebagai niju hibakusha di Jepang. Sebuah dokumenter yang berjudul Twice Survived: The Doubly Atomic Bombed of Hiroshima and Nagasaki diproduksi pada 2006. Para produser menemukan 165 orang yang merupakan korban dari kedua pengeboman tersebut, dan produksi tersebut ditayangkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pada 24 Maret 2009, pemerintah Jepang secara resmi mengakui Tsutomu Yamaguchi (1916�2010) sebagai hibakusha berganda. Tsutomu Yamaguchi dikonfirmasikan berada di jarak 3 kilometer dari titik nol di Hiroshima pada saat kunjungan bisnis ketika sebuah bom dijatuhkan. Ia terbakar secara serius pada sisi kirinya dan menjalani semalaman di Hiroshima. Ia kembali ke kota tempat tinggalnya Nagasaki pada 8 Agustus, sehari sebelum sebuah bom dijatuhkan di Nagasaki, dan ia terkena radiasi residu ketika mencari kerabat-kerabatnya. Ia adalah korban selamat dari kedua pengeboman tersebut pertama yang diakui secara resmi. Tsutomu Yamaguchi meninggal pada usia 93 tahun pada 4 Januari 2010 karena kanker lambung.
Quote:6. Mengalami Diskriminasi
Quote:
Hibakusha dan anak-anaknya merupakan (dan masih menjadi) korban-korban diskriminasi yang terjadi dalam pernikahan dan pekerjaan karena ketakutan masyarakat terhadap akibat penyakit radiasi. Sebagian besar masyarakat percaya bahwa penyakit tersebut terwariskan atau menular. Buku Studs Terkel The Good War mencantumkan kisah dari dua hibakusha. Salah satu kutipannya tertulis: Terdapat diskriminasi di Jepang terhadap hibakusha. Diskriminasi tersebut kemudian juga ditujukan kepada anak-anak mereka: secara sosial serta ekonomi. "Tak hanya hibakusha, namun anak-anak mereka, menolak bekerja," kata Mr. Kito. "Beberapa diantaranya tidak ingin masyarakat mengetahui bahwa mereka adalah hibakusha."
Konfederasi Jepang untuk Korban Bom (????? Nihon Hidankyo) adalah sebuah kelompok yang dibentuk oleh hibakusha pada 1956 dengan tujuan membujuk pemerintah Jepang untuk memberi dukungan kepada para korban dan melobi pemerintah untuk meniadakan senjata nuklir.
Quote:Itulah fakta-fakta dari hibakusha. Bagi Agan2 yang anti-Jepang mungkin akan membanding2kannya dengan kekejaman Jepang di Korea & Cina, terutama Pembantaian Nanking, bahkan Jugun Ianfu & Romusha yang pernah diterapkan Jepang di Indonesia.
Quote:sumber 1
sumber 2
Quote:Tambahan dr agan2
Quote:Original Posted By nggedabruz ?
Nih bray bagi yg mau baca essay Hiroshima karya John Hersey
http://www.newyorker.com/magazine/19...8/31/hiroshima
Spoiler for jd HT ke-10 ane nih gan:
Quote:
Spoiler for Awan jamur bom atom di langit Hiroshima (kiri) dan Nagasaki (kanan):
Halo guys, pada tanggal ini (6 Agustus), Jepang sedang memperingati pertama kalinya bom atom dijatuhkan ke kota Hiroshima & pada tanggal 9 Agustus esok, Jepang akan kembali memperingati dijatuhkannya bom atom kedua di kota Nagasaki, 2 peristiwa yang menandai berakhirnya penjajahan Jepang terhadap negara-negara Asia Pasifik termasuk Indonesia. Maka dari itu, dalam trit ini ane bakal mengulas fakta-fakta tentang korban-korban dari serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang disebut hibakusha (???), sebuah kata Jepang yang secara literal diterjemahkan sebagai "orang yang terkena ledakan" dan digunakan untuk merujuk kepada orang yang terkena radiasi dari serangan bom tersebut.
Berikut adalah beberapa faktanya:
Quote:1. Pengakuan resmi
Quote:
Spoiler for Panorama monumen yang menandai hiposentrum atau titik nol ledakan bom atom di langit Nagasaki:
Hukum Pemulihan Korban Selamat Bom Atom mendefinisikan hibakusha sebagai orang-orang yang masuk dalam salah satu kategori berikut ini: berada pada beberapa kilometer dari hiposenter bom tersebut; berada pada 2 km dari hiposenter pada dua minggu serangan bom tersebut; terkena radiasi dari penjatuhan; atau belum lahir pada saat itu namun dikandung oleh wanita hamil yang termasuk dari kategori-kategori tersebut. Pada 31 Maret 2015, 183,519 hibakusha diakui oleh pemerintah Jepang, kebanyakan diantaranya tinggal di Jepang. Pemerintah Jepang mengakui sekitar 1% diantaranya mengalami penyakit yang disebabkan oleh radiasinya. Tugu peringatan di Hiroshima dan Nagasaki bertuliskan daftar nama para hibakusha yang diketahui meninggal setelah pengeboman. Nama hibakusha terus bertambah setiap tahunnya pada tanggal peringatan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Pada Agustus 2015, di tugu ini tercantum lebih dari 460.000 nama hibakusha; 297.684 di Hiroshima dan 168.767 di Nagasaki.
Pada 1957, Parlemen Jepang membuat sebuah hukum yang memberikan pelayanan pengobatan gratis bagi hibakusha.
Quote:2. Dampak fisik bom atom
Quote:Pada musim semi 1948, Atomic Bomb Casualty Commission (ABCC) didirikan berdasarkan keputusan presiden Truman kepada National Academy of Sciences � National Research Council dengan tujuan melakukan penyelidikan mengenai dampak radiasi terhadap penyintas di Hiroshima dan Nagasaki. Salah satu penelitian pertama yang dilakukan ABCC adalah kehamilan di Hiroshima dan Nagasaki, dan di kota kendali Kure yang terletak 18 mi (29 km) di selatan Hiroshima, untuk mempelajari kondisi dan hasil kehamilan akibat paparan radiasi. Penelitian yang dipimpin Dr. James V. Neel ini menemukan bahwa jumlah kecacatan kelahiran di kalangan anak-anak penyintas yang hamil saat pengeboman tidak terlalu tinggi. National Academy of Sciences mempertanyakan prosedur Neel yang tidak menyaring populasi Kure atas dugaan paparan radiasi. Di antara kecacatan kelahiran yang diamati peneliti, jumlah kasus malformasi otak di Nagasaki dan Hiroshima, termasuk mikroensefalus dan anensefali, lebih banyak 2,75 kali lipat daripada jumlah kasus di Kure.
Pada tahun 1985, genetikawan manusia dari Universitas Johns Hopkins James F. Crow mempelajari penelitian Neel dan membenarkan bahwa jumlah kecacatan kelahiran di Hiroshima dan Nagasaki tidak terlalu tinggi. Banyak anggota ABCC dan penggantinya, Radiation Effects Research Foundation (RERF), yang masih mencari potensi kecacatan kelahiran atau penyebab lain di kalangan penyintas beberapa puluh tahun kemudian, namun gagal menemukan bukti persebaran kecacatan di kalangan penyintas. Meski penelitian Neel menemukan sedikitnya jumlah kecacatan kelahiran, sejarawan Ronald E. Powaski menulis bahwa Hiroshima mengalami "peningkatan jumlah kelahiran mati, kecacatan kelahiran, dan kematian bayi" setelah pengeboman atom. Neel juga meneliti masa hidup anak-anak yang selamat dari pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Ia melaporkan bahwa antara 90 sampai 95 persen anak-anak tersebut masih hidup 50 tahun kemudian.
Sekitar 1.900 korban tewas akibat kanker dapat ditelusuri penyebabnya pada efek bom atom. Kajian epidemiologi oleh RERF menyatakan bahwa sejak tahun 1950 sampai 2000, 46% penderita leukemia yang meninggal dan 11% penderita kanker padat yang meninggal di kalangan penyintas bom diakibatkan oleh radiasi bom. Persentase tersebut mewakili 200 penderita leukemia dan 1.700 penderita kanker padat.
Quote:3. Beberapa Korban Bom Atom Jepang Pindah ke Amerika
Quote:
Spoiler for Para warga Hiroshima sedang berjalan di Tempat Peringatan Perdamaian Hiroshima, sebuah bangunan yang sangat dekat dengan Titik Nol dari serangan bom atom di kota tersebut.:
Adalah sebuah praktik umum sebelum perang bagi Issei Amerika atau imigran generasi pertama, dalam hal membawa anak-anak mereka pada kunjungan ke Jepang untuk studi atau mengunjungi kerabat. Kebanyakan orang Jepang berimigrasi ke AS dari Hiroshima ketimbang dari prefektur lainnya, dan Nagasaki juga mengirimkan sejumlah besar imigran ke Hawai'i dan daratan utama. Selain itu, terdapat pula sejumlah besar Nisei (keturunan kedua dari orang Jepang perantauan) dan Kibei (orang Jepang kelahiran Amerika yang sempat datang ke Jepang namun kembali lahir ke Amerika) kelahiran Amerika tinggal di kampung halaman orangtuanya Hiroshima dan Nagasaki pada waktu serangan bom atom. Jumlah sebenarnya dari Jepang Amerika yang terkena serangan bom tidak diketahui � meskipun diperkirakan berjumlah sekitar 11,000 orang di kota Hiroshima sendiri � namun sekitar 3,000 orang diantaranya diketahui selamat dan kembali ke AS setelah perang tersebut.
Kelompok kedua dari hibakusha yang menjadi korban selamat Jepang Amerika adalah orang-orang yang datang ke AS pada arus imigrasi Jepang berikutnya pada 1950an dan 1960an. Kebanyakan orang dari kelompok ini lahir di Jepang dan berpindah ke AS untuk tujuan pendidikan dan pekerjaan pada masa pasca perang Jepang. Beberapa diantaranya adalah "tunangan perang," atau wanita Jepang yang dinikahi pria Amerika berkaitan dengan pekerjaan militer AS di Jepang.
Pada 2014, terdapat sekitar 1,000 hibakusha Jepang Amerika yang tercatat tinggal di Amerika Serikat. Mereka diberi dukungan keuangan dari pemerintah Jepang dan pemeriksaan kesehatan dwitahunan dengan para dokter Hiroshima dan Nagasaki yang familiar dengan masalah yang dialami korban selamat serangan bom atom. Pemerintah AS tidak memberikan dukungan kepada hibakusha Jepang Amerika.
Quote:4. Selain Warga Negara Jepang, Ada Pula Warga Asing
Quote:
Spoiler for Yi Wu, Pangeran Korea antek2 Jepang yang jadi korban bom atom Hiroshima:
Pada masa perang tersebut, Jepang membawa beberapa orang Korea ke Hiroshima dan Nagasaki untuk bekerja sebagai buruh paksa. Menurut perkiraan saat ini, sekitar 20,000 orang Korea tewas di Hiroshima dan sekitar 2,000 orang tewas di Nagasaki. Perkiraan tersebut memperkirakan bahwa satu dari tujuh korban Hiroshima adalah keturunan Korea. Salah satu korbannya adalah Yi Wu, seorang anggota dari keluarga kekaisaran Korea, dan Letnan Kolonel Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia Kedua yang terluka parah oleh karena ledakan bom atom Hiroshima dalam perjalanannya menuju ke kantor, dan kemudian meninggal di sebuah pos bantuan medis. Selama beberapa tahun, orang-orang Korea mengalami masa yang sulit dalam berjuang untuk dianggap sebagai korban bom atom.
Selain warga Korea, satu warga negara Persemakmuran Inggris dan tujuh tahanan perang Belanda (dua nama diketahui) tewas dalam serangan bom di Nagasaki, setidaknya dua tahanan perang dikabarkan tewas pada masa pasca perang karena kanker yang disebabkan oleh bom atom tersebut. Satu tahanan perang Amerika, Joe Kieyoomia, yang berada di Nagasaki pada waktu serangan bom tersebut namun selamat, dikabarkan mendapatkan efek dari bom tersebut.
Pada 1970an, hibakusha non-Jepang yang selamat dari serangan bom atom tersebut mulai meminta hak untuk pelayanan pengobatan gratis dan hak untuk tinggal di Jepang untuk persiapan. Pada 1978, Dewan Tinggi Jepang memberikan pula orang-orang tersebut pelayanan pengobatan gratis ketika singgah di Jepang.
Quote:5. Ada Pula Yang Jadi Korban Dua Bom Atom Sekaligus
Quote:
Spoiler for Tsutomu Yamaguchi, satu-satunya niju hibakusha yang diakui pemerintah Jepang:
Orang-orang yang mengalami efek dari kedua serangan bom tersebut dikenal sebagai niju hibakusha di Jepang. Sebuah dokumenter yang berjudul Twice Survived: The Doubly Atomic Bombed of Hiroshima and Nagasaki diproduksi pada 2006. Para produser menemukan 165 orang yang merupakan korban dari kedua pengeboman tersebut, dan produksi tersebut ditayangkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pada 24 Maret 2009, pemerintah Jepang secara resmi mengakui Tsutomu Yamaguchi (1916�2010) sebagai hibakusha berganda. Tsutomu Yamaguchi dikonfirmasikan berada di jarak 3 kilometer dari titik nol di Hiroshima pada saat kunjungan bisnis ketika sebuah bom dijatuhkan. Ia terbakar secara serius pada sisi kirinya dan menjalani semalaman di Hiroshima. Ia kembali ke kota tempat tinggalnya Nagasaki pada 8 Agustus, sehari sebelum sebuah bom dijatuhkan di Nagasaki, dan ia terkena radiasi residu ketika mencari kerabat-kerabatnya. Ia adalah korban selamat dari kedua pengeboman tersebut pertama yang diakui secara resmi. Tsutomu Yamaguchi meninggal pada usia 93 tahun pada 4 Januari 2010 karena kanker lambung.
Quote:6. Mengalami Diskriminasi
Quote:
Spoiler for Seorang hibakusha, orang selamat dari pengeboman atom Nagasaki, mengisahkan kaum muda tentang pengalamannya dan menampilkan gambar-gambar di gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa di Wina.:
Hibakusha dan anak-anaknya merupakan (dan masih menjadi) korban-korban diskriminasi yang terjadi dalam pernikahan dan pekerjaan karena ketakutan masyarakat terhadap akibat penyakit radiasi. Sebagian besar masyarakat percaya bahwa penyakit tersebut terwariskan atau menular. Buku Studs Terkel The Good War mencantumkan kisah dari dua hibakusha. Salah satu kutipannya tertulis: Terdapat diskriminasi di Jepang terhadap hibakusha. Diskriminasi tersebut kemudian juga ditujukan kepada anak-anak mereka: secara sosial serta ekonomi. "Tak hanya hibakusha, namun anak-anak mereka, menolak bekerja," kata Mr. Kito. "Beberapa diantaranya tidak ingin masyarakat mengetahui bahwa mereka adalah hibakusha."
Konfederasi Jepang untuk Korban Bom (????? Nihon Hidankyo) adalah sebuah kelompok yang dibentuk oleh hibakusha pada 1956 dengan tujuan membujuk pemerintah Jepang untuk memberi dukungan kepada para korban dan melobi pemerintah untuk meniadakan senjata nuklir.
Quote:Itulah fakta-fakta dari hibakusha. Bagi Agan2 yang anti-Jepang mungkin akan membanding2kannya dengan kekejaman Jepang di Korea & Cina, terutama Pembantaian Nanking, bahkan Jugun Ianfu & Romusha yang pernah diterapkan Jepang di Indonesia.
Quote:sumber 1
sumber 2
Quote:Tambahan dr agan2
Quote:Original Posted By nggedabruz ?
Nih bray bagi yg mau baca essay Hiroshima karya John Hersey
http://www.newyorker.com/magazine/19...8/31/hiroshima
kasian yg di bom gan
ane amanin dulu pertamax dari para maho
ane amanin dulu pertamax dari para maho
iya tahh... innalillahi wainnalillahi rojiun
Kasian ya....:
ngeri memang akibatnya
Tinggalin jejak dlu gan...bacanya panjanh
gara gara nyerang pearl harbor yaa
hebat bener si Tsutomu, kena dua bom atom tapi umurnya panjang sampai 94 th
sedih rasanya kalo inget kejadian itu
Kejadian ngeri ini
Apa kabar Jugun Ianfu?
Nanking Massacre?
Nanking Massacre?
Paman Sam murka..
kasian masyarakat jepang jd korban bom atom. tp klo gak da bom tentara jepang gak bkal pulang kmpung. indonesia gak bakalan merdeka, apa lg bnyk korban siksaan dri tentara jepang. kya nya sih setimpal, tp ane salut ma negara jepang walaupun udh rata ma tanah gara2 d bom tp mereka punya prinsip yg kokoh n berdiri menjadi negara yg maju.
kasian yg jadi korban
Nomor duanya mana bray, koq gk ada?
Bom nya serem
Sampe 2 x kena bom tuh aki aki
Ngeri, Gan. Gara2 perang, banyak nyawa yg dikorbankan
adek jadi sedih om
Tidak ada komentar:
Posting Komentar