Halo gan sis, masih dengan PASOA dan Sang Pemberani. Tapi kali ini kita bakal ngobrolin power engine-nya PASOA. yaitu RUS Animation Studio di kota Kudus.
RUS Animation Studio ini merupakan suatu tempat belajar dan unit produksi film animasi milik SMK Raden Umar Said Kudus, Jawa Tengah. Kegiatan belajar mengajar didukung dengan kondisi produksi animasi yang keren banget. Kondisi itu juga yang membuat mereka semangat di sekolah dan studio hingga 10 sampai 12 jam sehari.
Selain belajar di sekolah dengan guru-guru yang khusus diambil dari berbagai tempat di Indonesia, guru-gurunya juga memang kompeten banget di dunia animasi, dan sudah bersertifikasi Autodesk Maya juga gan sis.
Di sana ada Lecture room yang dipakai buat belajar dan meeting. Yang lebih menarik lagi juga dipakai untuk video conference untuk supervisi lecture dari seluruh dunia. Di sini juga banyak perangkat yang super canggih yang gak kalah dengan dengan tempat lain, bahkan Semua screen disini menggunakan touch screen monitor. Untuk ukuran SMK, ruangan productionnya tergolong paling luas. Beberapa production session juga banya dilakukan di sini. Mulai dari modeling, setup, animate, rendering hingga compositing.
Begitu mereka selesai belajar, mereka bakal langsung masuk ke studio dan langsung pegang project yang sesuai dengan job desk mereka masing-masing. Selagi mereka di studio dengan scene-scene animasi yang harus mereka hadapi, mereka akan selalu ditemani dengan mentor-mentor senior yang sudah banyak pengalaman di industri ini. Mentor-mentor ini yang akan menjamin semua kelancaran pengerjaan animasi PASOA itu sendiri, mentor-mentor ini yang akan menjawab semua pertanyaan dan masalah yang mungkin ada selama mereka bekerja dalam studio. Keren banget lho gan!
Ada lagi mentor room, tempat dimana daily supervisi dan solving problem yang bisa diselesaikan dengan waktu yang singkat. Karena siswa harus selalu diusahakan lancar dalam setiap production task biar production schedule tidak terganggu.
Selain guru-guru yang sangat kompeten di bidang nya, RUS Animation Studio juga di-support dengan Technical Advisors yang gak kalah canggihnya. Daniel Harjanto Setyawan, dengan portofolionya antara lain Meraih Mimpi (Sing to the Dawn), Tatsumi, Garfield TV Series, Franklin and Friends, Dr. Contraptus, Octonauts, Peter Rabbit, Sonic Boom, Chandra Endroputro, Dengan Janus: The Last Soldier, Woddy Woodman, Mulan, Tarzan, The Emperor’s New Groove, Lilo & Stitch, Treasure Planet, dan Brother Bear.
Dalam kesempatan ini, ane mau ceritain hal-hal berkesan yang ane lihat sendiri dari proses pre-poduksi, produksi, hingga pasca-produksi selama di sana. Cekidot gan!
Spoiler for PRE – PRODUCTION:
Boleh dibilang di pre-production ini banyak dibantu guru-guru dan mentor-mentor. Mereka membangun cerita Pasoa dari awal sekali. Seperti dalam kelas-kelas storyteller dan illustration, mereka harus secara berkala menyerahkan kerja mereka untuk supervisi. Ketika pre-production mereka juga disupervisi oleh guru-guru dan mentor-mentor mereka.
Yang gak kalah penting juga di pre-production itu design, karena looks dari setiap character akan di-develop di sesi ini. Mereka mulai dengan sketch di kertas, lalu coloring dan detailing di Photoshop, yang asiknya mereka rata-rata bekerja dengan wacom cintiq 22" gan sis! Yang pasti sudah bisa dibayangin bagaimana lebih cepat dan nyamannya mereka bekerja.
Ketika story, design, dan storyboard sudah final, proses selanjutnya adalah membuat animatic, seperti storyboard yang bergerak, sehingga semi layout bisa kelihatan dan yang penting lagi durasi juga bisa diketahui. Nantinya akan sangat sangat berguna untuk menentukan scene mana dulu yang harus dikerjakan, dan bagaimana scene itu harus dikerjakan. Untuk software yang digunakan adalah software editing atau compositing biasa. Di RUS studio mereka sudah menggunakan Toon Boom yang merupakan software 2D animation, sehingga beberapa motion sudah bisa diprediksi dari awal. Kita lanjut ke bagian produksi.
Spoiler for PRODUCTION:
Di production ini pasti yang paling menarik buat gan sis. Mereka menggunakan Autodesk Maya mulai dari modeling, shading, texturing, rigging, rendering, visual effect dan lighting. Semua siswa dipersiapkan hanya dalam waktu 4 bulan saja lho! Mulai dari gak tahu apa-apa tentang komputer, sampai bisa masuk ke production yang menggunakan Autodesk Maya. Untuk modeling, shading, texturing, lighting, rendering, mereka menggunakan Autodesk Maya. Tetapi untuk rigging dan setup selain Autodesk Maya, mereka juga menggunakan Phyton programming dan scripting lho. Karena hampir sebagian besar character menggunakan rigging dan setup yang similar - karena prosedur yang selalu berulang itu - mereka taruh semua prosedurnya dalam Phyton programming. Menurut Pak Daniel sebagai technical advisor, mereka hanya membutuhkan 4 hari untuk setiap character rigging dan setup. Itu sudah termasuk custom UI untuk mempermudah setiap animator waktu meng-animate facial expression juga.
Untuk Shading, Lighting dan rendering RUS Studio menggunakan Mental Ray, sedangkan texture masih tetap menggunakan photoshop untuk color and texture painting-nya. Yang menarik pada waktu rendering, bukan hanya mereka menggunakan Mental Ray engine, tapi mereka juga menerapkan multi element dan multi passes untuk rendering, sehingga ketika harus compositing dan color correction menjadi sangat sangat flexible.
Untuk mengatur berjalan dengan baiknya project mereka, mereka menggunakan Shotgun untuk share pekerjaan ke setiap animator, mereview sejauh mana scene-scene itu selesai, dengan Shotgun semua pekerjaan dengan mudah di-tracking.
Yang menarik dari Modeling sampai Compositing semua ada group color code-nya, sehingga dari awal sudah dapat di ketahui kegunaan dan alasannya. Sangat jelas terlihat ketika melakukan group nesting di NUKE. Mana saja group nesting untuk lighting akan berbeda group nesting color correct, sehingga semua team member akan sangat mudah melihat perbedaan fungsi di dalam group nesting sewaktu compositing. Selanjutnya yang gak kalah penting adalah fase pasca-produksi.
Spoiler for POST – PRODUCTION:
Ketika semua render element dan passes selesai, selanjutnya relayout, compositing, color adjusment, color correcting, lalu grading. RUS studio menggunakan Davinci Resolve, dan memakai Advanced Panel. Untuk color grading semua kualitas warna bisa diperkuat lagi, terutama untuk kebutuhan film dan video, apalagi untuk kebutuhan film karena color depth di film lebih tinggi juga.
Untuk sound design dan audio mixing mereka juga lakukan sendiri. Untuk dubbing atau voice over juga mereka lakukan sendiri, mungkin hanya soundtrack yang mereka serahkan ke pihak lain. Oh iya, untuk soundtrack Pasoa ini dinyanyikan oleh Isyana Sarasvati lho gan!
Ane dapet banyak hal yang bener bener amazing di sini. Di luar ekspetasi ane, ketika berada di RUS Animation studio. Sekolah ini dibangun dengan komitmen yang kuat dari segi studio dan kurikulum sekolahnya. Kalo ane boleh sebut: nice and expensive toys gan sis!
Jujur emang keren banget tempat dan susasananya. Apalagi ane berkesempatan buat ketemu dan belajar bareng lecture tamu seperti Daniel Harjanto dari production Pipiline.
Memang gak cuma pengalaman belajarnya aja yang akan didapat di sana, pengalaman secara langsung bagaimana standard produksi diterapkan juga akan dialami selama belajar di sana. Itu juga yang membuat mereka akan sangat siap begitu harus terjun ke dunia animasi yang sebenarnya. Gak cuma di Indonesia, tapi produksi dimana pun gan sis!
MAJU TERUS ANIMASI INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar