Normalnya, Lift Penuh Gak Menutup Pintu & Melaju. Ada Apa dengan Lift Blok M Square?

Normalnya, Lift Penuh Gak Menutup Pintu & Melaju. Ada Apa dengan Lift Blok M Square?

Normalnya, Lift Penuh Gak Menutup Pintu & Melaju. Ada Apa dengan Lift Blok M Square?
Normalnya, Lift Penuh Gak Menutup Pintu & Melaju. Ada Apa dengan Lift Blok M Square?

Lift yang berfungsi dengan baik, bila kapasitas sudah penuh, akan berbunyi dan pintu tidak akan mau menutup, sehingga laju lift akan terhenti. Tapi tidak dengan lift di Blok M Square pada peristiwa lift jatuh minggu lalu. Lift berbunyi tapi pintu menutup otomatis dan melaju.

Kepolisian menunggu hasil investigasi penyebab sensor-sensor pengaman lift di pusat perbelanjaan Blok M Square, Jakarta Selatan, tidak bekerja sehingga anjlok dan melukai 24 orang. Tim ahli dari Asosiasi Produsen dan Pemborong Lift dan Eskalator minta waktu tiga hari.

Normalnya, Lift Penuh Gak Menutup Pintu & Melaju. Ada Apa dengan Lift Blok M Square?

“Alarm tanda kelebihan beban berbunyi, tetapi pintu lift dapat menutup secara tidak menyeluruh. Tim masih bekerja mencari penyebabnya,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto, saat dihubungi pada Minggu (19/3).

Fakta-fakta menarik mengenai peristiwa lift jatuh di Blok M Square:

1. Lift Kelebihan Kapasitas
Kapasitas maksimal lift adalah 1.600 kilogram atau 24 orang, sedangkan saat jatuh lift membawa 25 orang. Bahkan, ada informasi yang menyebut hingga 31 orang

2. Ada Masalah dengan Sistem Pengaman Kecepatan
Sistem pengaman kecepatan (Speed Governor) seharusnya menghentikan laju lift saat bergerak dengan kecepatan 15% dari yang seharusnya.

3. Lift Sempat Terhenti di Lantai 1
Lift nomor 5 di Blok M Square tersebut bergerak turun dari lantai 7 dan sempat terhenti di lantai 1. Lift lalu meluncur tanpa hambatan setinggi tiga lantai, dari lantai 1 ke lantai basemen.

4. Minimnya mekanika bersertifikat yang mengawasi operasional lift
Pendiri perusahaan konsultan mekanikal dan elektrikal PT Sigmatech Tatakarsa, Setyo Triyono, mengatakan, perbaikan untuk mencegah berulangnya kejadian lift jatuh tidak cukup hanya menyasar peningkatan kemampuan pemerintah daerah dalam mengawasi gedung-gedung. Apalagi, jumlah sumber daya manusia dengan kompetensi memadai serta anggaran di pemerintah daerah terbatas dalam menjalankan fungsi itu.

Seperti diberitakan, jumlah lift di Jakarta diperkirakan mencapai 90.000 unit. Namun, tidak semua lift itu berasal dari produsen dengan reputasi baik.

Ada Budaya Cuek Pengguna Lift Terhadap Aturan

Dalam tiga tahun terakhir, setidaknya ada 5 kali insiden jatuhnya lift. Salah satu penyebabnya adalah tidak patuhnya pengguna terhadap peringatan dan ketentuan kapasitas maksimum pada setiap lift.

Menurut Kanit Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Budi Hermanto "Ada juga karena budaya si pengguna lift tidak peduli dengan adanya buzzer, saat overload tidak turun. Lift tertutup tidak secara maksimal."

"Imbauan pada masyarakat agar kita antre di situasi seperti itu. Harus berlakukan norma dan ketentuan yang ada, disiplin. Karena dengan norma dan ketentuan disiplin akan berdampak terhadap keselamatan diri sendiri dan orang banyak," terang Budi.

"Biasanya kalau di mal ada yang jaga, tapi ada yang nggak ada juga. Kita bisa lihat berapa kilogram maksimum beratnya, atau juga ada yang 15 person,"

"Imbauan pada masyarakat agar kita antre di situasi seperti itu. Harus berlakukan norma dan ketentuan yang ada, disiplin. Karena dengan norma dan ketentuan disiplin akan berdampak terhadap keselamatan diri sendiri dan orang banyak," terang Budi.

"Biasanya kalau di mal ada yang jaga, tapi ada yang nggak ada juga. Kita bisa lihat berapa kilogram maksimum beratnya, atau juga ada yang 15 person," imbuhnya.

"Di lift sudah ada pemberitahuan juga mendahulukan ibu hamil. Orang cacat, anak-anak. Lalu mendahulukan yang keluar dulu, baru masuk," kata dia.

Lift jatuh adalah peristiwa kelima dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya ada empat peristiwa lift jatu yaitu:
  1. 30 September 2015: Lift di Apartemen Taman Kemayoran jatuh dari lantai 8 ke lantai dasar gedung dan menyebabkan 9 orang terluka.
  2. 10 Des 2015: lift gedung Nestle jatuh dari lantai 7 hingga 3 di perakantoran Hijau Arkadia.
  3. 19 Juni 2016: lift di gedung instalasi Rawat Inap Teratai RS Fatmawati jatuh dari lantai 4 ke lantai 1, yang menyebabkan seorang pengguna mengalami retak tulang kaki.
  4. 20 Januari 2017: Lift di gedung BRI II jatuh dari lantai 3 ke lantai dasar dan menyebabkan dua orang terluka.


VIDEO:


Sumur 1
Sumur 2
Sumur 3
Sumur 4



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top